“Bermimpilah, tuliskan mimpi-mimpi mu
secara nyata dalam selembar kertas, lalu tempelkan di tempat yang sering
anda lihat, niscaya mimpimu akan terlaksana”
Menjadi seorang mahasiswa berprestasi
merupakan impian dan idaman dari seluruh mahasiswa di Indonesia. karena
gelar itu merupakan suatu penganugrahan tertinggi bagi seorang mahasiswa
yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi, baik itu program diploma
maupun program sarjana.
Seseorang mahasiswa yang memperoleh
gelar Mawapres bukanlah mereka yang memiliki indeks prestasi 4,00 saja
namun dia juga memiliki kelebihan lain dalam bidang soft skill yang
dimilikinya yang dibuktikan dengan sertifikat selama ia menjadi
mahasiswa (mulai dari semester 1). Mahasiswa berprestasi adalah
mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik kurikuler maupun
ko/ekstra kurikuler, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan
bahasa Asing, bersikap positif serta berjiwa Pancasila.
Idealnya untuk menjadi memperoleh gelar
mahasiswa berprestasi ialah mereka yang telah menyelesaikan studinya di
semester 5. karena 2,5 tahun adalah waktu yang sangat cukup untuk
melengkapi persyaratan administrasi yang harus dimiliki oleh calon
mahasiswa berprestasi.
berikut ini adalah beberapa kiat sukses
yang paling mendasar yang harus dipersiapkan oleh calon penerima gelar
mahasiswa berprestasi adalah sebagai berikut :
Pertama, pernah menjadi pengurus organisasi. Seorang
mahasiswa berprestasi adalah mereka yang dapat meluangkan waktunya
untuk menjadi pengurus organisasi, baik itu organisasi intra kampus
maupun organisasi ekstra kampus. Tingkatan organisasi di dalam kampus
dan diluar kampus sangat mempengaruhi poin penilaian yang diberikan oleh
dewan juri. misalnya mereka yang menjadi pengurus Badan Eksekutif
Mahasiswa tingkat Universitas lebih tinggi point nya dibandingkan dengan
mereka yang hanya mengikuti BEM tingkat jurusan. atau mereka yang
mengikuti organisasi tingkat nasional akan lebih tinggi point nya
dibandingkan dengan mereka yang hanya di tingkat kabupaten. begitu juga
jabatan yang ia tanggung, seorang ketua lebih tinggi point nya
dibandingkan dengan hanya sebagai anggota saja.
Kedua adalah pernah menjadi kepanitiaan. Seorang
mahasiswa berprestasi selalu terlibat dalam kepanitiaan sebuah acara,
baik itu kepanitiaan yang dilaksanakan oleh universitas maupun oleh LSM
luar kampus. Point kepanitiaan pun sangat dipengaruhi oleh tingkatan
ataupun kapasitas dan posisi dia dalam kepanitiaan tersebut. Sama
seperti posisi dial dalam berorganisasi.
Ketiga adalah pernah memperoleh kejuaraan Ilmiah Mahasiswa. Di
bidang ilmiah, calon mahasiswa yang memperoleh gelar Mawapres harus
memperoleh kejuaraan ilmiah, misalnya dia pernah menjadi juara Lomba
Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional atau lomba menulis esay dan
debagainya. tingkatan atau cakupan dari wilayah yang ia peroleh juga
mempengaruhi point penilaian dari dewan juri.
Keempat adalah pernah menghasilkan penelitian. Penelitian
yang dilakukan oleh mahasiswa harus dibuktikan dengan laporan atau
makalah yang pernah ia teliti selama menjadi mahasiswa di tingkat
universitas maupun diluar perguruan tinggi.
Kelima adalah pernah menjadi pembicara atau penyaji makalah. Seorang
mahasiswa berprestasi harus berbagi ilmu kepada mereka guna sama sama
mencapai kesuksesan bersama. sebagai calon mahasiswa berpretasi, dia
pernah berbagi ilmu dari hasil penelitian yang pernah ia lakukan selam
menjadi mahasiswa sebelum memperoleh gelar mahasiswa berprestasi.
Keenam adalah pernah menjadi moderator. Menjadi
pemimpin dalam diskusi ilmiah merupakan hal yang sangat lumrah bagis
seorang mahasiswa berprestasi, karena pasca ia terpilih menjadi seorang
mawapres akan selalu memperoleh panggilan untuk menjadi pemimpin dalam
kajian ilmia.
Ketujuh adalah pernah mengikuti kegiatan seminar ilmiah. kegiatan
seminar merupakan kegiatan memperoleh ilmu lain diluar kegiatan
perkuliahan seorang mahasiswa. maka hal ini sangatlah penting guna
menambahkan pengetahuan kita sebagai calon mahasiswa berprestasi.
Ketujuh adalah pernah mengikuti kegiatan Pengabdian masyarakat.
kedelapan adalah pernah mengikuti pelatihan.
Kesembilan adalah memiliki pengalaman kerja maksimal 2 tahun.
dan yang terakhir adalah memiliki prestasi di bidang bakat, minat, penalaran dan lainnya.
Masing-masing bidang itu hanya dipilih
lima kegiatan yang menurut anda paling besar point nya. Kesepuluh bidang
tersebut harus dibuktikan dengan sertifikat-sertifikat yang pernah
diraih oleh calon mahasiswa berpretasi, karena jika tidak maka secara
otomatis akan didiskualifikasi.
Selebihnya silahkan kita diskusikan secara bersama sama. ini hanya berbagi pengalaman saja.
Terimakasih.
sumber : edukasi.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar