Nama saya Manggari Gravitasari, saya biasa dipanggil vita atau manggari. Saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, adik saya laki-laki bernama Ubaidillah Arfan, di saat ini sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Tata Boga. Mengapa adik laki-laki saya memilih jurusan Tata Boga? Karena dia suka membuat makanan sendiri dan sering mengkreasikan makanan tersebut supaya lebih menarik. Saya bertempat tinggal di kota mojokerto. Lebih tepatnya di perumahan surodinawan jl suromulang timur 3 no 14 RT 27 RW 07. Saya lahir di kota trenggalek tetapi tumbuh dan bertempat tinggal di kota Mojokerto. Mojokerto merupakan tempat yang indah bagi saya karena disana ada tempat pariwisata yang menarik. Mojokerto terkenal dengan kota onde-onde karena merupakan makanan khas asli kota mojokerto. Sejak kecil saya sudah berada di kota kecil ini karena ayah saya bekerja sebagai pegawai negeri sipil, dan ibu saya bekerja sebagai wirausaha toko sembako. Toko yang dikelola ibu saya sangatlah terkenal di kalangan perumahan surodinawan karena barang yang dijual oleh ibu saya harganya murah serta mempunyai kualitas yang baik. Saya sering membantu ibu untuk berjualan di toko.
Saya sedang menempuh pendidikan S1 di pendidikan luar sekolah fakultas ilmu pendidikan universitas negeri surabaya. awal cita-cita saya yaitu kursus bahasa inggris di kota Pare dan selanjutnya saya bisa bekerja sebagai guide atau membuka kursus bahasa inggris sendiri di rumah, tetapi ayah saya mempunyai pilihan lain, aku disarankan untuk kuliah tetapi dengan jurusan yang aku pilih sendiri. kuliah itu membutuhkan biaya yang besar serta kemampuan yang tinggi untuk bersaing di kancah bangku perkuliahan. tetapi aku tak yakin akan bisa kuliah karena keterbatasan biaya serta keterbatasan skill. akhirnya ayah meyakinkan aku untuk memilih kuliah di Unesa jurusan Pendidikan Luar Sekolah, awalnya aku tak mau tetapi jikalau aku tak bisa lulus SNMPTN aku bisa kursus di Pare. Ternyata tuhan memberikan petunujuk bahwa aku harus kuliah.
Hari minggu tanggal 22 bulan desember tahun 2013.
Di malam penghujung tahun 2013 dan pada musim dingin hari ini aku mendapatkan pengalaman baru, ditemani hujan rintik-rintik dan suara pesta kodok yang ada di sawah, di saat orang-orang masih dibawah selimut aku menumpangi becak roda 3 dari terminal Trenggalek menuju rumah kakek-ku yang berada di desa winong kec. tugu, becak ditumpangi oleh ayah,ibuk, aku dan bapak pengayuh becak, dengan seberat 170 kg dan menempuh sejauh lebih dari 5 kilometer. aku melihat wajah bapak pengayuh becak begitu lesu dengan nafas yang terengah-engah menembus hujan. setiap ada tanjakan aku dan ayah harus turun karena kasihan serta takut kalau becak-nya mundur. setelah 1 jam perjalanan alhamdulillah akhirnya sampai juga ditempat tujuan, di halaman rumah kakek-ku dihiasi lampu temaram. terimakasih bapak pengayuh becak atas jasamu aku beserta keluarga sampai dengan selamat . . .dan maaf atas tindakan yang kami perbuat. semoga anak beserta istrimu diberi kesehatan dan rezeki yang lancar Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar